Selasa 07 Jan 2020 09:02 WIB

Jenderal Iran Dibunuh, Sentimen Anti-AS Makin Mendunia

Menlu Iran menyebut sentimen anti-Amerika Serikat semakin mendunia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Menlu Iran menyebut sentimen anti-Amerika Serikat semakin mendunia. Ilustrasi.
Foto: EPA
Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Menlu Iran menyebut sentimen anti-Amerika Serikat semakin mendunia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pembunuhan komandan senior militer Iran Qassem Soleimani telah membuat sentimen anti-Amerika Serikat (AS) semakin mendunia. Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

"Pembunuhan tersebut juga menciptakan dendam di seluruh dunia," ujar Mohammad Javad Zarif melalui akun twitternya pada Senin (6/1).

Baca Juga

Javad Zarif mengatakan apa yang dilakukan Amerika Serikat memicu kemarahan global dan dendam di seluruh dunia dalam skala besar. "Dendam terhadap AS telah dimulai di Asia Barat," ujar dia.

Soleimani, perancang operasi klandestin dan militer Teheran di luar negeri sebagai kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi, tewas pada Jumat (3/1). Dia dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak milik AS pada konvoinya di bandara Baghdad.

Banyak warga Iran berdemonstrasi dalam beberapa hari terakhir untuk menunjukkan kesedihan atas kematian Soleimani. Sedangkan lainnya khawatir kematian Soleimani akan mendorong negara itu untuk berperang dengan negara adidaya.

Soleimani dianggap sebagai tokoh terkuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/1) mengancam akan menghantam keras 52 situs Iran jika negara itu menyerang aset atau warga negara Amerika Serikat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement