REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Para penyelidik Ukraina ingin mencari kemungkinan adanya puing-puing roket Rusia dalam kecelakaan pesawat di Iran setelah memperoleh informasi tentang hal itu di internet.

"Ukraina melihat berbagai kemungkinan penyebab jatuhnya maskapai penerbangannya, termasuk kemungkinan serangan roket, tabrakan, ledakan mesin atau terorisme," tulis Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Oleksiy Danylov lewat Facebook, Kamis (9/1).

Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran pada Rabu pagi. Pesawat kemudian terbakar dan menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat sebanyak 176 orang.

Di antara korban jiwa, ada 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris. Sebagian besar penumpang yang naik ke yang nahas itu adalah mereka yang singgah untuk penerbangan selanjutnya.

Kecelakaan terjadi pada saat konflik antara Iran dan Amerika Serikat yang terancam akan menjadi konflik perang yang lebih luas di Timur Tengah. Namun, para pejabat memperingatkan dugaan penyebab kecelakaan merupakan spekulasi dini.

Kecelakaan itu merupakan insiden yang pertama kali dialami maskapai penerbangan yang berpusat di Kiev itu. Maskapai berusaha memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat itu.

Menurut aturan internasional, tanggung jawab penyelidikan kecelakaan ada di Iran. Televisi negara Iran melaporkan kotak hitam pesawat yang menjadi kunci penyebab kecelakaan sudah ditemukan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika