Ahad 12 Jan 2020 10:37 WIB

Kanada Masih Pertanyakan Alasan Iran Tembak Pesawat Ukraina

Kanada berharap bisa berpartisipasi penyelidikan penembakan pesawat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan akan terus perjuangkan keadilan bagi korban ditembak jatuhnya pesawat Ukraina.
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan akan terus perjuangkan keadilan bagi korban ditembak jatuhnya pesawat Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Militer Iran mengakui tidak sengaja menembak rudal kepada pesawat Ukraine International Airlines, yang menyebabkan 176 penumpang serta awak tewas. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau masih menyimpan pertanyaan mengenai ketidaksengajaan Iran tersebut dan mengharapkan negaranya dapat berpartisipasi penuh dalam penyelidikan.

"Kanada dan dunia masih memiliki banyak pertanyaan yang harus dijawab. Sangat penting bahwa Kanada harus berpartisipasi dalam penyelidikan, kami mengharapkan kerja sama penuh dari otoritas Iran," ujar Trudeau dalam konferensi pers.

Baca Juga

Kanada belum memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak 2012. Namun Trudeau telah berbicara dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, setelah Iran menyatakan bahwa militernya tidak sengaja menembak pesawat Ukraine Airlines yang menewaskan 57 warga negara Kanada.

Trudeau mengatakan, Rouhani berkomitmen untuk melakukan kerja sama dengan para penyelidik Kanada. Untuk mengurangi ketegangan di regional, dan melanjutkan dialog.

"Penyelidikan yang sangat lengkap sangat penting untuk menemukan jawaban apakah jatuhnya pesawat memang merupakan kesalahan, dan Iran harus memberikan kompensasi bagi keluarga korban," kata Trudeau.

Trudeau menegaskan, Kanada tidak akan berhenti melakukan upaya hingga mendapatkan keadilan, pertanggungjawaban, dan kompensasi yang layak diterima oleh keluarga korban. Sebelumnya, rudeau meyakini pesawat Ukraina Airlines jatuh karena tertembak rudal Iran.

Pada konferensi pers, Trudeau mengonfirmasi berdasarkan laporan intelijen dari berbagai sumber mengarah pada kesimpulan tersebut.

"Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber termasuk sekutu, dan intelijen kami sendiri. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak oleh rudal Iran. Mungkin ini tidak sengaja," ujar Trudeau, dilansir Anadolu Agency, Jumat (10/1).

Trudeau mengatakan, untuk memastikan penyebabnya dibutuhkan penyelidikan secara menyeluruh dan kredibel. Pemerintah Kanada tidak akan berhenti bekerja hingga penyebab jatuhnya pesawat itu diketahui.

"Keluarga para korban dan semua warga Kanada menginginkan jawaban. Saya menginginkan jawaban. Itu berarti harus ada transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Pemerintah tidak akan berhenti bekrja hingga kita mendapatkannya," kata Trudeau.

Ukrainian International Airlines Boeing 737-800 mengalami masalah teknis setelah lepas landas dan terjatuh. Dalam laporan disebutkan bahwa tidak ada komunikasi radio dari pilot, dan pesawat tersebut menghilang dari radar pada ketinggian 8.000 kaki. Sebanyak 63 warga Kanada menjadi korban. Sebagian besar penumpang adalah warga Iran.

Kecelakaan terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS di Irak. Hal ini membuat beberapa orang berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin terkena tembakan. Serangan rudal Iran merupakan balasan dari serangan udara AS yang menewaskan komandan militer Iran, Qassem Soleimani, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement