Senin 13 Jan 2020 07:16 WIB

Media Barat: Israel Terlibat dalam Pembunuhan Soleimani

Israel mempunyai andil dalam operasi pembunuhan Soleimani.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Israel mempunyai andil dalam operasi pembunuhan Soleimani melalui operasi intelijen.
Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP, File
Israel mempunyai andil dalam operasi pembunuhan Soleimani melalui operasi intelijen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Israel dilaporkan membantu Amerika Serikat (AS) dalam membunuh Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Hal itu dilakukan dengan memberikan informasi intelijen kepada CIA.

Dalam laporannya pada Ahad (12/1), NBC menyebut CIA menerima informasi intelijen dari dua informan tentang penerbangan malam Soleimani dari Damaskus ke Baghdad. CIA kemudian memverifikasi keterangan tersebut. 

Baca Juga

Ternyata kedua informan itu memberikan informasi presisi. Soleimani terbang dari Damaskus ke Bandara Internasional Baghdad dengan menggunakan pesawat Airbus A320 Cham Wing. 

Agen-agen intelijen AS kemudian dapat menentukan lokasi Soleimani. Washington pun mengerahkan tiga pesawat nirawak atau drone yang dipersenjatai dengan misil Hellfire. Semua pesawat itu terbang di atas wilayah udara yang kontrol pasukan AS di Irak.

Mereka melacak pergerakan Soleimani di luar bandara. Saat itu Soleimani bersama pemimpin kelompok Kata'ib Hezbullah, Abu Mahdi al-Muhandis, bergerak dengan konvoi kendaraan. 

Saat konvoi masih berada di sekitar Bandara Internasional Baghdad, pesawat drone AS menembakkan empat misil Hellfire. Serangan tersebut seketika membunuh semua orang yang berada dalam mobil. 

Semua detail informasi itu diperoleh NBC dari dua sumber yang mengetahui operasi pembunuhan Soleimani. Sementara New York Time melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemungkinan adalah satu-satunya sekutu AS yang mengetahui rencana pembunuhan Soleimani. 

Pada 1 Januari atau dua hari sebelum Soleimani dibunuh, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo disebut mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu karena Israel telah membantu melawan agresi serta pengaruh Iran di kawasan. 

Kemudian pada 2 Januari, sebelum bertolak ke Athena, Yunani, Netanyahu menyampaikan pernyataan di Bandara Ben Gurion. Pada kesempatan itu dia mengatakan bahwa kawasan Timur Tengah dibekap badai. 

Hal-hal yang sangat dramatis, kata Netanyahu, terjadi di sana. "Kami waspada dan memantau situasi. Kami terus melakukan kontak dengan teman baik kami, AS, termasuk percakapan saya kemarin sore (dengan Pompeo)," ujar Netanyahu, seperti dikutip laman Al Araby. 

Serangan terhadap Soleimani terjadi hanya beberapa jam setelah Netanyahu menyampaikan pernyataan tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement