REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar mengatakan dalam perundingan pasca-Brexit Uni Eropa lebih unggul dibandingkan Inggris. Ia juga tidak yakin dengan tenggat waktu yang ditetapkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi BBC, Varadkar membandingkan kedua belah pihak sebagai tim sepak bola. Menurutnya Uni Eropa 'tim yang lebih kuat' karena memiliki populasi dan pasar yang lebih besar.
"Uni Eropa adalah persatuan 27 negara anggota. Inggris hanya satu negara dan populasi dan pasar kami mencapai 450 juta jiwa," kata Varadkar kepada BBC, Senin (27/1).
Ketika ditanya tentang niat Johnson meraih kesepakatan pada akhir 2020, Varadkar menjawab akan sulit melakukan hal tersebut. Dia mengatakan untuk meraih kesepakatan perdagangan Inggris harus memberikan jaminan hukum yang tidak akan melemahkan Uni Eropa.
Perdana Menteri Irlandia itu mengatakan kedua belah pihak harus menyepakati 'standar minimum umum' yang akan menjadi 'standar tinggi'. Varadkar mengakui tahun lalu ia khawatir Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Namun terjadi terobosan dalam pertemuannya dengan Johnson pada Oktober tahun lalu. Dalam wawancara ini Varadkar memperingatkan harus tetap ada pemeriksaan barang dari perbatasan Inggris ke Irlandia Utara. Sementara Johnson bersikeras hal itu tidak perlu ada.