Senin 10 Feb 2020 07:02 WIB

Australia Khawatirkan Keselamatan Warga Saat Terobos Banjir

Jumlah laporan warga Australia minta diselamatkan saat banjir tembus 10 ribu.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Banjir di Australia.
Foto: AFP
Banjir di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWSOUTHWALES -- Australia diterpa banjir di sejumlah daerah. Ratusan rumah di New South Wales dan sebagian Queensland masih belum dialiri listrik dan puluhan sekolah ditutup.

Dilansir dari the Guardian Senin (10/2) Asisten Komisioner Polisi New South Wales Karen Webb mengatakan ada beberapa kasus orang membawa mobilnya ke arah banjir. Dalam acara televisi Nine Today, ia mengatakan orang-orang itu perlu diselamatkan.

Baca Juga

Webb mengatakan orang-orang yang perlu diselamatkan antara lain seorang pasangan berusia 80-an, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun, dan sejumlah nelayan. Ia mengatakan sedang mencari sumber daya polisi yang dapat digunakan ditempat lain.

Webb minta warga untuk memperhatikan peringatan. Ia menegaskan sangat berbahaya untuk terus maju saat melihat ada genangan air di depan.

"Itu tidak masuk akal, air yang bergerak sangat berat, cepat, dan mobil berat, mobil kecil dan mobil besar tidak akan selamat dalam kondisi seperti itu," kata Webb dalam wawancara yang diunggah the Today Show di Twitter.

Banyak orang yang keluar untuk pergi bekerja melihat kehancuran akibat cuaca ekstrem yang melanda Australia. Dalam foto-foto yang diunggah warga terlihat ada mobil-mobil hancur tertimpa potongan kayu.

Asisten Komisioner Badan Layanan Darurat New South Wales Paul Bailey mengatakan semalam ada 2.965 laporan yang harus direspons. Total laporan telah mencapai lebih dari 10 ribu laporan sejak Jumat (7/2).

Bailey mengatakan pihaknya sudah melakukan 200 penyelamatan dari bencana banjir. Sebagian besar karena orang mencoba menerobos jalanan yang sudah digenangai air.

"Kami melihat warga terus mencoba melakukan itu, kami sangat khawatir warga terus mencobanya, jadi kami meminta warga dengan sangat untuk mempertimbangkan tidak menerobos banjir," kata Bailey di stasiun televisi ABC News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement