REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas setempat di Kota Queensland barat laut, Australia, meminta warga segera mengungsi akibat banjir yang semakin deras dan ketinggian air yang meningkat.
Dewan Burke Shire mengeluarkan pernyataan pada Sabtu (11/3/2023), guna mendesak penduduk Kota Burketown untuk segera mengungsi akibat banjir yang tidak dapat diprediksi dan ketinggian air naik dengan cepat.
"Saat ini, pergerakan air tidak dapat diprediksi dan naik dengan cepat. Keselamatan warga adalah paling penting dan kami mendesak warga untuk mengungsi karena tidak ada rencana penerbangan evakuasi esok," kata dewan dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook resmi mereka.
Pihak berwenang mengeluarkan peringatan yang menyatakan karena saluran pembuangan terganggu, pihaknya harus mematikan listrik.
"Peringatan darurat telah dikeluarkan bagi warga di Burketown akibat banjir yang melanda. Mereka yang masih tinggal diminta mengungsi," cuit polisi Queensland di Twitter.
Polisi mengunggah video menunjukkan sebuah helikopter yang mengevakuasi warga dari kota itu yang saat ini terendam banjir.
Menurut media lokal, ada 150 warga di kota yang telah dievakuasi, sementara sisanya dievakuasi pada Sabtu.
Badan Meteorologi Australia mengeluarkan peringatan banjir besar setelah Sungai Albert di lapangan terbang Burketown meluap hingga tujuh meter pada Jumat (10/3/2023) sore, melebihi rekor ketinggian air pada 2011 yang mencapai 6,78 meter, menurut ABC News.
"Saya memeriksa hewan ternak orang tua saya beberapa hari lalu dan bisa Anda lihat air mencapai leher mereka, dan mereka benar-benar berenang untuk hidup," ujar Shannon Moren, seorang warga lokal kepada media. Ia menambahkan, terlihat beberapa jasad ternak mengapung di air.