Sabtu 14 Mar 2020 03:02 WIB

Kementerian Malaysia Batalkan Semua Acara Pertemuan Massal

Kementerian Pendidikan membatalkan acara olahraga dan kegiatan penunjang.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pasien suspet Corona di Malaysia(google.com)
Foto: google.com
Pasien suspet Corona di Malaysia(google.com)

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA — Seluruh program dari Kementerian Pendidikan Malaysia akan dibatalkan, termasuk sejumlah acara olahraga dan kegiatan penunjang kurikulum lainnya hingga pemberitahuan lebih lanjut. Langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19). 

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (13/3), Kementerian Pendidikan Malaysia mengatakan ini sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan untuk menunda seluruh acara pertemuan massal guna meminimalisasi penyebaran Covid-19. Selain itu, perjalanan ke luar negeri juga diminta untuk ditunda terlebih dahulu bagi seluruh warga Malaysia, khususnya ke daerah atau wilayah terjangkit wabah virus.

Baca Juga

"Semua staf Departemen Pendidikan diingatkan untuk sepenuhnya mematuhi Prosedur Operasional Standar (SOP) untuk mengendalikan penyebaran virus corona yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan," ujar pernyataan Kementerian Pendidikan Malaysia, dilansir The Strait Times, Jumat (13/3). 

Seluruh warga di Malaysia juga telah diminta untuk mempraktekkan kebersihan secara menyeluruh. Bagi orang-orang yang memiliki gejala infeksi dihimbau segera menghubungi Fasilitas Kesehatan terdekat, maupun Pusat Nasional untuk Persiapan dan Penanggulangan Krisis.

“Kementerian Pendidikan Malaysia melihat risiko penularan Covid-19 dengan serius dan akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengatasi masalah ini,” jelas pernyataan Kementerian Pendidikan Malaysia lebih lanjut. 

Hingga Jumat (13/3), Malaysia mengkonfirmasi 158 kasus Covid-19 di negara itu. Sejauh ini, sebanyak 32 pasien yang terinfeksi virus corona dinyatakan pulih dan belum ada kematian terkait penyakit.

Virus corona jenis baru yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global dan tercatat hingga Jumat (13/3) telah menginfeksi 134.448 orang di seluruh dunia serta menyebabkan 4.970 kematian. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan wabah SARS pada 2002-2003 yang disebabkan oleh virus serupa secara genetis. 

Pada Rabu (11/3), WHO secara resmi menyatakan wabah penyakit akibat infeksi virus corona jenis baru sebagai pandemi. Saat ini terdapat lebih dari 118 ribu kasus Covid-19 yang tersebar di seluruh dunia, dengan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di empat negara, yaitu China, Italia, Iran, dan Korsel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement