REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson diminta untuk fokus pada kesehatannya dan menyerahkan kekuasaannya secara sementara kepada pihak lain. Seperti diketahui, Johnson tengah terjangkit virus corona dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit London.
Desakan itu lahir dari mantan Kepala Urusan Sipil, Bob Kerslake dan Walikota West Midlands, Andy Street. Keduanya khawatir dengan Johnson yang memaksakan diri.
Johnson dikabarkan membutuhkan perawatan menggunakan tabung oksigen. Johnson dalam waktu dekat ini akan menjalani tes darah guna menentukan kondisi imunnya sekaligus menilai fungsi jantung, hati dan ginjalnya.
Kerslake menyatakan tugas PM Inggris sangatlah berat, apalagi di tengah pandemi. Sehingga menuntut kondisi prima sang PM.
"Jika dia tidak sehat benar, sepantasnya mundur dan biarkan orang lain mengambil perannya. Pada akhirnya saya pikir dia harus merefleksikan ini," kata Kerslake dilansir dari the Independent pada Senin, (6/4).
Street juga menyarankan agar Johnson memikirkan kesehatannya lebih dulu. Street meminta Johnson tak egois mempertahankan jabatan dalam situasi tak sehat.
"Kita harus sadar bahwa bisa saja tak lagi digunakan dan digantikan orang lain yang dekat dengan anda. Dia sungguh kasihan karena memaksakan diri," ujar Street.
Johnson dianggap sulit kembali pulih dari corona jika masih terbebani tugas pemerintahan. Penyerahan kekuasaan secara sementara dianggap alternatif agar Johnson bisa memulihkan diri.