Selasa 07 Apr 2020 09:53 WIB

Menkes Selandia Baru Mundur karena Langgar Aturan Lockdown

Menkes Selandia Baru membawa keluarganya ke pantai saat lockdown berlaku.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: TVNZ via AP
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON — Menteri Kesehatan Selandia Baru David Clark diturunkan dari jabatannya setelah melakukan pelanggaran selama masa lockdown yang berlaku di negara itu sebagai langkah mengendalikan wabah virus corona jenis baru (Covid-19). Ia tertangkap kamera saat bepergian pada pekan lalu ke sebuah pantai yang berjarak sekitar 20 kilometer dari rumahnya. 

Selain itu, dari foto-foto yang beredar, Clark juga sempat pergi menggunakan sepeda dari rumahnya di Dunedin. Ia kemudian meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya dan mengatakan bahwa perbuatannya mengakibatkan penilaian buruk pada semua warga Selandia Baru yang saat ini didesak untuk tetap berada di rumah masing-masing dan hanya berolahraga di lingkungan sekitar. Clark juga mengaku bahwa dirinya gegabah karena memutuskan untuk membawa keluarganya ke pantai yang berjarak hingga 20 km dari rumahnya. 

Baca Juga

Dalam aturan lockdown yang ditetapkan, perjalanan dengan mobil hanya boleh digunakan untuk membeli persediaan penting seperti makanan dan obat-obatan. Satu hal yang sangat disayangkan, Clark melanggar ketentuan itu saat ia seharusnya tampil di hadapan komite negara pada Selasa (7/4) ini untuk memberikan gambaran lengkap aktivitasnya yang dapat menjadi contoh untuk masyarakat. 

Karena itu, Clark mengajukan pengunduran diri atas pelanggaran tidak pantas yang dilakukan olehnya. Ia juga mengatakan, sebgai seorang menteri kesehatan yang seharusnya bertanggung jawab di tengah situasi pandemi saat ini, ia tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada warga Selandia Baru. 

“Pada saat kami meminta warga Selandia Baru untuk membuat pengorbanan bersejarah, saya telah mengecewakan tim. Saya telah menjadi seorang idiot, dan saya mengerti mengapa orang-orang akan marah kepada saya,” ujar Clark dilansir the Guardian, Selasa (7/4). 

Atas pengunduran diri Clark, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, dalam kondisi normal akan memecat Clark. Namun, ia menegaskan, prioritas utama pemerintah saat ini adalah melawan Covid-19. 

“Kami tidak dapat melakukan gangguan besar-besaran di sektor kesehatan atau tanggapan kami. Untuk alasan itu saja, Clark akan mempertahankan perannya,” kata Ardern. 

Clark nantinya akan diturunkan ke peringkat terbawah kabinet pemerintahan Selandia Baru. Seorang pengamat politik mengatakan, kemungkinan ia kehilangan jabatan secara resmi ketika krisis Covid-19 berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement