Rabu 08 Apr 2020 19:39 WIB

Dari Helikopter, Tentara Kolombia Minta Warga Tetap di Rumah

Tentara Kolombia mengingatkan warga tetap berada di rumah dari helikopter.

Tentara mengumpulkan paket bantuan untuk keluarga di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). Paket bantuan tersebut akan di berikan kepada warga selama karantina
Foto: EPA-EFE/Mauricio Duenas Castaneda
Tentara mengumpulkan paket bantuan untuk keluarga di kotamadya Soacha, Kolombia, Jumat (3/4). Paket bantuan tersebut akan di berikan kepada warga selama karantina

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Tentara Kolombia mengingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah dari dalam helikopter. Helikopter terbang di atas perumahan. Tentara berbicara melalui pengeras suara mengingatkan warga untuk tetap berada di rumah dan mematuhi aturan karantina guna menekan penularan covid-19.

Negara yang berada di kaki Pegunungan Andes itu menerapkan aturan wajib karantina yang dimulai pada akhir bulan lalu. Karantina berakhir pada 27 April.

Baca Juga

Walaupun demikian, para pekerja kesehatan, pasukan militer dan anggota kepolisian, pedagang grosir, pegawai apotek, buruh pabrik makanan dan pekerja bank masih diperbolehkan untuk berkegiatan seperti biasa. Namun, bagi sebagian besar warga, hanya satu orang per keluarga yang diperbolehkan ke luar rumah membeli makanan atau melakukan transaksi keuangan.

Beberapa orang masih berada di jalanan dan menaiki transportasi umum. Kegiatan itu tetap dilakukan meskipun mereka tahu berisiko tertular virus dan dapat menulari anggota keluarganya.

Pihak kepolisian telah mengumumkan peringatan denda sebesar 936.000 peso (setara dengan 235 dolar AS) kepada sekitar 95 ribu orang yang menyepelekan aturan karantina.

"Kami membawa pengeras suara khusus... untuk terbang di sejumlah wilayah Bogota dan beberapa kota sekitar demi mencegah, mengantisipasi, dan mengendalikan pandemi," kata Kolonel Jorge Alfredo Martinez, komandan kedua Brigade Penerbang Angkatan Darat.

Patroli udara itu dilakukan di ibu kota Kolombia, Bogota, dan beberapa kota lainnya. Pemerintah Kolombia melaporkan lebih dari 1.500 orang tertular virus dan lebih dari 40 pasien di antaranya meninggal dunia.

"Kepada seluruh warga: kami (tentara Kolombia) menghormati kalian dan meminta anda semua untuk tetap berada di rumah, mematuhi aturan karantina pemerintah," demikian isi pesan yang telah direkam sebelumnya dari pengeras suara dalam helikopter.

Pesawat itu melintas di permukiman kelas pekerja di Bogota. "Ingat untuk mengikuti anjuran otoritas kesehatan. Tetap berada di rumah. Kami akan menjaga kalian dan dengan mematuhi aturan, anda menjaga kami," kata pesan itu, sementara warga di bawah, bertepuk tangan dari dalam kamar apartemennya masing-masing.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement