REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Facebook Inc membatasi pencarian di platform jejaring sosialnya untuk kata "Boogaloo" yang berisi tentang potensi perang sipil di Amerika Serikat atau soal keruntuhan peradaban. Facebook melihat kata-kata itu bisa memicu kekerasan.
"Kami merasa perlu mengambil langkah karena terdapat potensi menggunakan kekerasan," kata Facebook, dikutip dari Reuters.
Pembatasan tersebut berupa tidak ada rekomendasi untuk grup tentang "Boogaloo" atau aktivitas yang berkaitan dengan kata kunci tersebut. Pada Mei lalu, Facebook sudah melarang penggunaan kata "Boogaloo" dan istilah lainnya yang beredar dengan gambar senjata dan ajakan melakukan aksi, misalnya bersiap akan ada konflik.
Isu mengenai Boogaloo sudah bergulir di AS sejak beberapa waktu belakangan karena grup tersebut melakukan kampanye di media sosial.
Pada April lalu, kelompok Tech Transparency Project menemukan bahwa para pengikut teori konspirasi Boogaloo berencana menggunakan senjata ketika aksi protes untuk "membebaskan" negara bagian dari pembatasan akibat virus corona.
Beberapa waktu lalu, dua dari tiga orang yang dihukum karena aksi kekerasan saat aksi anti-rasisme di Las Vegas merupakan anggota grup Boogaloo di Facebook.