REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyarankan warganya tak berpartisipasi dalam demonstrasi antirasialisme “Black Lives Matter” sepanjang akhir pekan ini. Dia memperingatkan, siapa pun yang menyerang properti publik atau polisi akan diproses sesuai prosedur hukum.
“Pesan saya kepada semua orang adalah bahwa untuk segala alasan mereka tidak sebaiknya tidak pergi (ke aksi demonstrasi),” kata Johnson saat diwawancara Sky News pada Jumat (12/6).
Dia mengatakan polisi akan melakukan lebih banyak penangkapan sehubungan dengan protes sebelumnya. “Kami akan membawa mereka ke pengadilan dan mereka akan menghadapi penuh hukum,” ujarnya.
Johnson menekankan negaranya tak dapat membiarkan orang-oang yang melakukan penyerangan terhadap petugas kepolisian. Inggris pun tak dapat menerima aksi perusakan fasilitas atau properti publik.
Kepolisian London telah menerapkan pembatasan pada beberapa kelompok menjelang demonstrasi yang direncanakan di kota tersebut akhir pekan ini. Aksi unjuk rasa diharuskan selesai pada pukul 17.00 waktu setempat.
Namun kepolisian memperingatkan warga agar mempertimbangkan kembali niatan mereka menghadiri demonstrasi. Hal itu karena pandemi Covid-19.
“Kami meminta Anda untuk tidak datang ke London dan biarkan suara kalian didengar dengan cara lain,” ujar komandan kepolisian London Bas Javid, dilansir dari Reuters.