Sabtu 13 Jun 2020 21:50 WIB

Jejak Makam Ulama-Pejuang Turki Utsmani di Aceh

Ratusan makam guru, ulama dan pejuang Turki di Aceh bukti hubungan erat Aceh Turki

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah mahasiswa Aceh berziarah ke makam sejarah ulama-ulama Turki di Desa Bitai, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia, Rabu 21 Agustus 2019. Ratusan makam guru, ulama dan pejuang Turki di Bitai menunjukkan hubungan persaudaraan antara Aceh dengan Turki pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Inayatsyah dengan Kekaisaran Khalifah Turki Utsmani. (Khalis Surry - Anadolu Agency)
Foto:

Beruntung, kata Azimah, Bulan Sabit Merah Turki datang untuk menyelamatkan makam. Lembaga asal Turki itu lalu melakukan pemugaran pada 2005.

“Bulan Sabit Merah Turki memugar makam ini dengan memberikan pagar dan memasang granit pada makam,” jelas dia yang juga menjadi korban tsunami.

Membuka tabir

Saat ini, kata Azimah, banyak orang yang datang ke komplek ini untuk memenuhi rasa penasarannya soal hubungan Turki Utsmani dan Aceh.

Mereka, tutur Azimah, datang dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Jepang, Meksiko, negara-negara Afrika, dan negara-negara lainnya.

“Sudah banyak turis asing datang ke sini,” kata dia.

Salah satu pengunjung, Jihan Ashalia Zahrania, mengaku mendapatkan informasi berharga mengenai komplek ini.

Gadis, yang tengah studi di Universitas Istanbul, ini mengaku mendapatkan informasi berharga dalam ziarahnya ke makam ini.

“Kunjungan ini membuka pengetahuan saya, ternyata hubungan Aceh dan Turki itu sedekat ini,” kata dia.

Meskipun kuliah di Turki, dia sebelumnya mengira hubungan Turki dan Aceh sekedar kekerabatan.

Namun usai melihat makam, kata dia, ternyata Aceh dan Turki telah menjalin hubungan secara luas seperti pendidikan, militer, keagamaan, dan budaya.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement