REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel), Kim Yeon-chul, menyatakan akan mengundurkan diri padaRabu (17/6). Sosok yang mengawasi hubungan dengan Korea Utara (Korut) itu merasa bertanggung jawab atas memburuknya hubungan antara negara tetangga itu.
Laporan Yonhap menyatakan, Kim telah menyatakan keinginan untuk melepaskan jabatan ke kantor presiden sehari sebelumnya. Dia mengaku tidak bisa menjaga kestabilan hubungan antar-Korea.
"Saya menyesal karena gagal memenuhi tuntutan dan harapan rakyat kami akan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea," kata Kim kepada wartawan saat pengarahan singkat.
Hubungan antar-Korea baru-baru ini jatuh ke posisi paling memperihatinkan. Korut memperlihatlan ancaman-ancaman secara nyata, mulai dari memutus komunikasi hingga menghancurkan kantor perhubungan kedua negara di Kaesong.
Padahal, kantor tersebut diluncurkan sebagai hasil pertemuan puncak antara Presiden Korsel, Moon Jae-in dan pemimpin Korut, Kim Jong-un pada April 2018. Kantor itu ditujukan untuk memfasilitasi pertukaran dan kerja sama lintas batas.
Sebelum penghancuran kantor itu, Korut telah menolak tawaran Korsel untuk mengirim utusan khusus. Korut pun mengancam akan memindahkan pasukan ke dua zona bisnis antar-Korea di dekat perbatasan.