Sabtu 20 Jun 2020 10:11 WIB

AS Tolak Penambahan Penerbangan Maskapai China

AS akan pertimbangkan tambahan penerbangan jika China sesuaikan kebijakan mereka.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Delta Airlines. Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/6) menolak permintaan maskapai penerbangan China untuk tambahan penerbangan mingguan antara kedua negara.
Foto: www.youngcons.com
Delta Airlines. Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/6) menolak permintaan maskapai penerbangan China untuk tambahan penerbangan mingguan antara kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/6) menolak permintaan maskapai penerbangan China untuk tambahan penerbangan mingguan antara kedua negara. Departemen Transportasi AS mengatakan keputusan itu tidak dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan atas pembatasan perjalanan. Keputusan itu dibuat untuk mempertahankan keseimbangan dalam layanan penumpang terjadwal antara kedua negara.

Departemen tersebut menambahkan pihaknya bersedia meninjau kembali keputusan itu jika otoritas penerbangan China menyesuaikan kebijakan mereka yang mempengaruhi maskapai penerbangan AS.

Baca Juga

"Departemen telah menyampaikan kepada rekan-rekan China kami bahwa perintah ini hanya masalah prosedural dan tidak boleh dipandang sebagai eskalasi pada bagian kami," kata pernyataan Departemen Perhubungan.

Awal pekan ini, AS dan China mengatakan mereka masing-masing akan mengizinkan empat penerbangan mingguan antara kedua negara. Departemen Transportasi mengatakan pada Senin dalam perintah yang direvisi pada penerbangan China bahwa pemerintah AS masih berharap China akan setuju untuk mengembalikan hak penerbangan penuh AS berdasarkan perjanjian penerbangan bilateral mereka.

AS telah mengancam melarang penerbangan penumpang China pada 16 Juni karena pembatasan Beijing pada maskapai penerbangan AS di tengah-tengah ketegangan yang membara antara dua ekonomi terbesar dunia. Hal ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang jumlah penerbangan charter yang ingin diterbangkan oleh maskapai China.

Di antara maskapai penerbangan AS, Delta Air Lines dan United Airlines masing-masing berusaha untuk memulai kembali penerbangan penumpang harian ke China pada bulan Juni tetapi mengubah rencana mereka karena tidak adanya persetujuan pemerintah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement