REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Ketua Komite Sentral Partai Komunis Rusia, Dmitry Novikov, mengatakan, China telah memberikan contoh yang luar biasa dalam penanganan pandemi virus Corona, dan pemimpin ekonomi global. Novikov menyebut, China dapat menjadi panutan bagi semua negara.
"Dalam perang melawan pandemi virus corona, China telah menunjukkan keefektifan sistem sosioekonominya. Contoh yang dilakukan China bisa bermanfaat bagi semua negara," ujar Novikov kepada Xinhua.
Dalam peringatan 99 tahun pendirian Partai Komunis Cina (CPC) pada 1 Juli, Novikov mengatkan bahwa pendirian CPC pada 1921 merupakan peristiwa yang sangat penting. Sejak awal, CPC telah melihat pembangunan komunisme sebagai cita-cita tertinggi dan tujuan akhir. Dia menambahkan, kesetiaannya pada kepercayaan, pengembangan kreatif dan responsif terhadap perubahan global telah menghasilkan hasil yang luar biasa.
"Idenya menjadi kekuatan yang memberi hidup, yang memungkinkan untuk menghilangkan penindasan asing dan bergerak menuju sosialisme. China modern adalah pemimpin dalam ekonomi global. Selangkah demi selangkah, dia naik ke puncak perkembangan ilmiah dan teknologi," kata Novikov.
Novikov optimistis, CPC dapat mengatasi dampak pandemi virus Corona dan mencapai tujuan untuk memerangi kemiskinan. Dia mengatakan, pandemi virus Corona menjadi momen bagi China untuk menunjukkan kemampuan tata kelola negara dan sikap terhadap rakyat.
Novikov mengaku terkesan dengan respons pemerintah China terhadap krisis. Otoritas China telah memfasilitasi karantina warganya, memastikan kebutuhan mereka, dan mampu memecahkan tantangan dalam menghadapi pandemi virus Corona. "Faktor utama keberhasilan adalah efektivitas sosial, ekonomi, dan sistem politik Cina. CPC telah memainkan peran kunci," ujar Novikov.
Novikov memuji langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah China di tengah krisis kesehatan. Terutama untuk mendukung pekerjaan, meningkatkan mata pencaharian masyarakat, memastikan keamanan pangan dan energi, menjaga stabilitas sistem keuangan, perdagangan, serta investasi internal dan eksternal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika