Sabtu 18 Jul 2020 07:13 WIB

Rudal Iran Mampu Jangkau Israel dan Arab Saudi?

Iran memiliki kekuatan rudal yang sangat maju dan cukup akurat capai target

Sebuah foto yang disediakan oleh kantor kementerian Angkatan Darat Iran menunjukkan sebuah rudal ditembakkan ke laut dari kendaraan peluncuran saat latihan militer di Teluk Oman, Iran, Kamis (18/6). Menurut laporan, Iran pada 18 Juni 2020 mengatakan berhasil menguji
Foto:

Kendaraan Tanpa Awak

AS menuduh Iran memasok pemberontak Houthi dengan Kendaraan Udara Tidak Berawak Meskipun telah bertahun-tahun dikenai sanksi, Iran juga mampu mengembangkan kemampuan pesawat tanpa awak.

Di Irak, drone Iran telah digunakan sejak 2016 dalam perang melawan IS. Iran juga memasuki wilayah udara Israel dengan drone bersenjata yang dioperasikan dari pangkalan di Suriah, menurut Rusi.

Pada Juni 2019, Iran menembak jatuh pesawat pengintai AS, mengklaim telah melanggar wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz.

Aspek lain dari program drone Iran adalah kesediaannya untuk menjual atau mentransfer teknologi drone ke sekutunya dan proksi di wilayah tersebut, kata Jonathan Marcus, Pertahanan BBC dan koresponden diplomatik.

Pada 2019, serangan pesawat tak berawak dan rudal merusak dua fasilitas minyak utama Saudi. 

Baik AS dan Arab Saudi mengaitkan serangan-serangan ini dengan Iran, meskipun Teheran menyangkal keterlibatan apa pun dan menunjuk klaim tanggung jawab oleh pemberontak di Yaman.

Apakah Iran memiliki kemampuan cyber?

Menyusul serangan cyber besar pada 2010 di fasilitas nuklir Iran, Iran meningkatkan kemampuan ruang cyber-nya sendiri.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) diyakini memiliki komando dunia maya sendiri, yang bekerja pada spionase militer dan komersial.

Pada 2012, para pejabat AS menyalahkan Iran atas serangkaian serangan dunia maya terhadap bank-bank AS yang dimaksudkan untuk mengganggu lalu lintas ke situs web mereka.

Sebuah laporan militer AS pada 2019 mengatakan Iran juga menargetkan perusahaan dirgantara, kontraktor pertahanan, perusahaan energi dan sumber daya alam dan perusahaan telekomunikasi untuk operasi spionase dunia maya di seluruh dunia.

Juga pada 2019, Microsoft mengatakan kelompok peretas yang "berasal dari Iran dan terkait dengan pemerintah Iran" menargetkan kampanye kepresidenan AS dan mencoba masuk ke rekening pejabat pemerintah.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement