Selasa 21 Jul 2020 19:01 WIB

Putra Hakim Distrik AS Tewas dalam Penembakan

Putra hakim distrik AS yang pimpin sidang pelecehan anak ditembak di rumahnya

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Putra hakim distrik AS yang pimpin sidang pelecehan anak ditembak di rumahnya. Ilustrasi.
Foto: Pixabay
Putra hakim distrik AS yang pimpin sidang pelecehan anak ditembak di rumahnya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Daniel Anderl, putra dari Esther Salas, seorang hakim distrik hakim Amerika Serikat (AS) yang memimpin persidangan terkait kasus pelecehan seksual anak di bawah umur oleh Jeffrey Epstein teras tertembak di rumahnya. Ia dibunuh oleh orang yang menyamar menjadi pengantar paket FedEx.

Menurut laporan, penembakan terjadi di rumah Salas yang berlokasi di Brunsick Utara pada Ahad (19/7) malam. Daniel, putra tunggal Salas harus kehilangan nyawa hanya sesaat setelah membukakan pintu ketika seseorang yang menyamar menjadi pengantar paket membunyikan bel.

Baca Juga

Suami dari Salas, Mark Anderl, juga dilaporkan terkena tembakan namun nyawanya terselamatkan. Salas sendiri selamat tanpa terluka, karena saat insiden berlangsung dirinya sedang berada di area ruang bawah tanah rumahnya.

Salas menjadi hakim distrik AS setelah ditunjuk oleh mantan presiden Barack Obama pada 2011. Ia sebelumnya menjabat sebagai hakim magistrate di New Jersey dan pernah bekerja sebagai asisten pengacara selama beberapa tahun.

Sejumlah kasus-kasus kejahatan besar telah ditangani oleh Salas selama menjabat sebagai hakim distrik AS. Salah satu yang paling terkenal adalah kasus keuangan yang melibatkan selebritas Teresa dan Joe Giudice.

Baru-baru ini, ia memimpin sidang kasus gugatan oleh investor Deutsche Bank yang mengklaim perusahaan membuat pernyataan yang salah dan menyesatkan tentang kebijakan anti pencucian uang, serta gagal memantau pelanggan yang dianggap berisiko tinggi termasuk Epstein.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, Gubernur New Jersey Phil Murphy menyebut penembakan itu adalah insiden yang tidak masuk akal. Ia mengatakan tragedi ini adalah pengingat terakhir bahwa kekerasan senjata tetap menjadi krisis di AS dan menjadi catatan penting bagi negara itu untuk mewujudkan keamanan bagi seluruh warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement