REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Usai normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, mencuat isu UEA akan membeli jet tempur AS. Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump menjadi mediator normalisasi UEA dan Israel.
Amerika Serikat telah memastikan Israel tetap memiliki keunggulan militer di kawasan meski AS menjual pesawat tempur F-35 kepada Uni Emirat Arab (UAE). Demikian disampaikan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman Rabu dalam wawancara dengan Jerusalem Post, (19/8).
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa Washington berencana menjual sejumlah F-35 ke UEA sebagai bagian dari kesepakatan, yang ditengahi AS pekan lalu. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan menentang penjualan semacam itu ke UAE.
Israel beralasan butuh menjaga superioritas militer Israel di kawasan tersebut.
Di TV Channel 13 Israel, Menteri Pendidikan Israel Yoav Galant menuduh saingan politik Netanyahu menyebarkan tuduhan palsu bahwa pembelian F-35, pesawat yang sudah ada di gudang senjata Israel, oleh UAE adalah bagian dari kesepakatan normalisasi.
Jerusalem Post mengutip pernyataan Friedman yang mengatakan bahwa, kalaupun UEA suatu hari nanti akan mendapatkan izin untuk membeli F-35, pembuatan dan pengadaan jet-jet itu "akan memakan waktu bertahun-tahun".
Friedman mengatakan, saat UEA berusaha memiliki persenjataan yang lebih canggih. "Proses QME akan dimulai seperti sebelumnya," menurut surat kabar tersebut.
Ia mengacu pada pemahaman selama puluhan tahun bahwa Washington menahan diri untuk tidak menjual senjata ke Timur Tengah yang dapat menumpulkan "keunggulan militer kualitatif" (QME) Israel.
Prinsip QME itu telah diterapkan pada jet tempur F-35, yang sejauh ini tidak dijual ke negara-negara Arab. Selama wawancara dengan Channel 13, Galant mengatakan Israel dan Amerika Serikat pernah berbeda pendapat pada masa lalu mengenai penjualan senjata AS di wilayah tersebut.
"Mereka menjual (jet tempur) F-15 ke Saudi beberapa tahun lalu. Kami juga tidak menyukainya saat itu," kata Galant.
"Tapi selama ini, Amerika Serikat mempertahankan keunggulan kualitatif kita. Itu berarti, ketika yang lain memiliki F-15e, kita memiliki F-15i -setingkat di atas," katanya.