REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan pertemuan dengan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner di Doha pada Rabu (2/8). Selain membahas hubungan bilateral, mereka turut membicarakan penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Dalam pertemuan tersebut, mereka meninjau hubungan strategis yang erat antara Qatar dan Amerika Serikat (AS), selain membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama, terutama proses perdamaian di kawasan Timur Tengah," lapor Qatar News Agency dikutip laman Aljazirah.
Pada kesempatan itu Sheikh Tamim mengatakan Qatar tetap berkomitmen pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002. Artinya, Qatar sebagai salah satu negara Arab bersedia melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Namun sebelum hal itu terjadi, Israel harus terlebih dulu menarik diri dari semua wilayah yang didudukinya pasca Perang Arab-Israel 1967.
Dengan kata lain Qatar mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Kushner tengah melakukan lawatan ke Timur Tengah. Salah satu misinya adalah meyakinkan beberapa negara Arab untuk mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelum ke Doha, Kushner melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh pada Selasa (1/9). Keduanya membahas tentang pentingnya melanjutkan negosiasi antara Palestina dan Israel guna mencapai perdamaian yang adil dan permanen.
Selain Qatar dan Saudi, Kushner telah berkunjung ke Israel, Bahrain, dan UEA. Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa menyatakan negaranya tetap berkomitmen terhadap solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Dia teguh pada posisinya yakni mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Kushner adalah tokoh yang berperan penting dalam proses normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan UEA yang tercapai pada 13 Agustus lalu. Dia mengatakan akan terus mengupayakan perdamaian negara-negara Arab dan Muslim dengan Israel.