REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pembunuhan massal di Ethiopia Barat yang diduga dilakukan oleh kelompok etnis bersenjata OLF telah mengirimkan gelombang ketakutan dan kekhawatiran di seluruh negara Afrika Timur.
Pemerintah negara bagian Oromia menuding kelompok Shene, kelompok bersenjata yang terpecah dari Oromo Liberation Front (OLF), bertanggung jawab dalam pembunuhan warga sipil di Wollega Barat. Daerah itu telah menjadi titik konflik sejak 2018, sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed menjabat.
Tahun lalu, Abiy telah mengundang OLF untuk terlibat dalam perundingan damai. Dalam sebuah pernyataan, otoritas Oromia berjanji akan mengambil tindakan terhadap OLF-Shene. Menurut otoritas, warga sipil dibantai "di satu tempat" di Wollega Barat, Oromia.
Sementara itu, Perdana Menteri Abiy mengeluarkan pernyataan yang mengecam pembantaian etnis Amhara itu.
"Musuh Ethiopia berupaya memerintah negara atau menghancurkannya. Salah satu tujuan mereka adalah membawa keputusasaan bagi rakyat kami," kata Abiy.