Ahad 15 Nov 2020 03:04 WIB

Remaja Bangladesh Dapat Penghargaan Perdamaian Anak

Remaja Bangladesh membuat aplikasi Cyber Teens untuk menghentikan cyberbullying.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sadat Rahman Shakib dari Bangladesh memenangkan Penghargaan Perdamaian Anak Internasional 2020.
Foto: indiatoday
Sadat Rahman Shakib dari Bangladesh memenangkan Penghargaan Perdamaian Anak Internasional 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sadat Rahman Shakib dari Bangladesh memenangkan Penghargaan Perdamaian Anak Internasional 2020. Penghargaan tersebut diberikan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai pada Sadat di Belanda.

Sadat dianugerahi penghargaan atas keterlibatannya dalam mendirikan organisasi sosial dan aplikasi selulernya Cyber Teens untuk menghentikan penindasan di dunia maya. KidsRights (organisasi pemberi penghargaan) mengatakan Hadiah Perdamaian Anak Internasional adalah inisiatif dari organisasi hak anak internasional, KidsRights.

Baca Juga

Dari 142 kandidat yang mengesankan dari 42 negara, Komite Ahli KidsRights memilih Sadat Rahman dari Bangladesh sebagai pemenang.

Dengan memenangkan penghargaan tersebut, dia mendapatkan pengakuan internasional yang memungkinkannya untuk menyebarkan pesan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia.

Sadat, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun tergerak menciptakan aplikasi itu dari sebuah cerita tentang seorang gadis berusia 15 tahun yang bunuh diri, setelah mengalami cyberbullying (perundungan dunia maya). Dia tergerak mendirikan organisasinya sendiri dan menciptakan aplikasi anti-cyberbullying Cyber Teens untuk memberi remaja tempat untuk mencari bantuan.

Salah satu masalah utama seputar cyberbullying adalah kaum muda takut melaporkannya ke polisi atau memberi tahu orang tua mereka. Aplikasi itu memberikan informasi kepada kaum muda tentang keamanan internet dan memberi mereka pertimbangan untuk melaporkan cyberbullying secara rahasia. Spesialis dunia maya, pekerja sosial, dan polisi dikumpulkan melalui organisasinya.

Aplikasi tersebut telah mendukung lebih dari 300 korban cyberbullying, termasuk dengan melaporkan akun media sosial palsu dan memberikan dukungan untuk masalah kesehatan mental. Sejaun ini, aplikasi itu menangkap delapan pelaku kejahatan dunia maya.

Sadat juga telah menjangkau lebih dari 45 ribu remaja dengan seminar keamanan internet di sekolah dan perguruan tinggi. Dia menciptakan Klub Cyber di setiap sekolah di daerahnya.

Di klub-klub itu, anak-anak muda dididik tentang pengetahuan literasi digital. Dia sekarang ingin menyebarkan aplikasinya ke luar area lokalnya untuk membantu korban penindasan dunia maya di seluruh Bangladesh.

Organisasinya, Narail Volunteers menerima penghargaan Joy Bangla Youth pada 2018. Young Bangla menganggap aplikasi Sadar sebagai platform inklusif yang memanfaatkan dan memungkinkan kaum muda untuk menjadi lebih kuat dalam menjalankan transformasi komprehensif.

Center for Research and Information (CRI), sekretariat Young Bangla telah menyelenggarakan tiga edisi penghargaan, yakni Joy Bangla Youth 2015, 2017, dan 2018. Penghargaan bergengsi itu diluncurkan pada 2005, selama KTT Dunia Peraih Nobel Perdamaian di Roma yang diketuai Mikhail Gorbachev.

Sejak saat itu, hadiah tersebut diberikan seorang Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian setiap tahun. Penghargaan Perdamaian Anak Internasional 2020 diberikan oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian termuda dalam sejarah, Malala Yousafzai.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement