REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Kabinet Israel Tzachi Hanegbi mengatakan negaranya sama sekali tidak mengetahui siapa dalang di balik pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. Teheran diketahui telah menuduh Tel Aviv sebagai otak pembunuhan tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Bukan karena bibir saya tertutup karena saya yang bertanggung jawab, saya benar-benar tidak tahu," kata Hanegbi kepada Meet the Press N12 pada Sabtu (28/11), dikutip laman Al Arabiya.
Pada Jumat (27/11) lalu, Fakhrizadeh diserang kelompok "teroris bersenjata" di timur Teheran. Baku tembak sempat terjadi antara pengawalnya dan kelompok penyerang. Namun, Fakhrizadeh tetap tertembak.
Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. Kementerian Pertahanan kemudian merilis informasi yang mengonfirmasi kematian Fakhrizadeh. Dalam keterangannya, mereka menyebut Fakhrizadeh sebagai kepala organisasi riset dan inovasi di kementerian pertahanan.
Pejabat politik dan militer Iran menuding Israel sebagai dalang di balik serangan dan pembunuhan terhadap Fakhrizadeh. "Sekali lagi, tangan-tangan jahat Arogansi Global dan para pembunuh bayaran Zionis (Israel) telah ternoda oleh darah seorang putra Iran," kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas aksi pembunuhan tersebut. Ia pun menegaskan bahwa negaranya bakal tetap melanjutkan pekerjaan Fakhrizadeh. Meski informasi terkait dirinya tak banyak diketahui, tapi banyak laporan yang menyebut bahwa Fakhrizadeh merupakan tokoh utama di balik pengembangan nuklir Iran.