Jumat 11 Dec 2020 01:20 WIB

Calon Vaksin Covid-19 Vietnam Segera Diuji Coba ke Manusia

Vaksin Covid-19 Nanocovax dikembangkan berdasarkan teknologi protein rekombinan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Pembuatan vaksin. (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/John Minchillo
Pembuatan vaksin. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH CITY -- Nanocovax, vaksin buatan Vietnam, akan digunakan terhadap manusia dalam uji klinis pada 17 Desember. Vaksin itu diharapkan dapat melawan Covid-19.

Direktur Litbang produsen vaksin Nanogen Pharmaceutical Biotechnology JSC, Do Minh Sy, mengatakan proyek penelitian dan produksi vaksin Covid-19 telah dilakukan sejak Maret. Nanocovax dikembangkan berdasarkan teknologi protein rekombinan.

Baca Juga

Seperti obat atau vaksin apa pun, Nanocovax telah menjalani tahap pengembangan dan pengujian ketat. Minh menambahkan bahwa vaksin itu telah diuji pada tikus laboratorium, hamster, dan monyet.

"Uji coba itu menunjukkan hasil sangat positif. Jadi perusahaan memutuskan untuk mengajukan uji coba pada manusia," kata Minh dilansir dari kantor berita Bernama pada Kamis (10/12).

Dengan izin Kementerian Kesehatan, tahap pertama uji coba manusia yang dimulai pada 17 Desember akan melibatkan 60 orang berusia antara 18 dan 50 tahun. Mereka dipastikan dalam keadaan sehat guna mengikuti uji coba.

Setelah sekitar dua hingga empat pekan, mereka akan diuji antibodi Covid-19 dan melanjutkan ke fase kedua, yang akan dimulai pada Januari tahun depan dengan sekitar 400 relawan berusia 18 hingga 60 tahun. Lalu tahap ketiga akan mencakup 3.000 orang berusia antara 12 dan 70 tahun dan dimulai pada Maret.

"Jika uji coba pada manusia berhasil, perusahaan akan memproduksi sekitar dua juta dosis dalam bentuk percobaan dalam bentuk suntikan, semprotan hidung, dan obat tetes mata untuk memenuhi kebutuhan kelompok usia yang berbeda," ujar Minh.

Diperkirakan kapasitas produksi maksimum vaksin sekitar 50 juta dosis setahun. Selain Nanocovax, Vietnam memiliki beberapa kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang sedang dikembangkan oleh Vabiotech, Polyvac, dan Institute of Vaccines and Medical Biologicals.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement