Ahad 27 Dec 2020 05:59 WIB

27 Negara Uni Eropa Memulai Program Vaksinasi Massal Covid

Negara-negara UE telah mencatat setidaknya 16 juta infeksi virus corona.

Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 (ilustrasi). 27 negara Uni Eropa memulai program vaksinasi pertama Covid-19 serentak pada Ahad (27/12/2020) waktu setempat.
Foto:

Otoritas Spanyol mengatakan gelombang pertama vaksin tiba di pusat kota Guadalajara, tempat suntikan pertama akan diberikan Ahad (27/12) pagi di sebuah panti jompo.

Di Italia, yang memiliki korban virus terburuk di Eropa dengan lebih dari 71.000 orang meninggal, seorang perawat di Rumah Sakit Spallanzani Roma, fasilitas penyakit menular utama di ibu kota, akan menjadi yang pertama di negara itu yang menerima vaksin, diikuti oleh petugas perawatan kesehatan lainnya.

Di Polandia, dua orang pertama yang akan divaksinasi pada Ahad (27/12) adalah perawat dan dokter di rumah sakit Kementerian Dalam Negeri di Warsawa, diikuti oleh tenaga medis di puluhan rumah sakit lain. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan itu adalah tugas patriotik Polandia untuk mendapatkan vaksinasi - sebuah pesan yang ditujukan pada masyarakat di mana ada tingkat keragu-raguan vaksin yang tinggi yang lahir dari ketidakpercayaan pihak berwenang.

Di Bulgaria, di mana kekhawatiran tentang vaksin juga tinggi, orang pertama yang mendapat suntikan adalah Menteri Kesehatan Kostadin Angelov, yang telah menjanjikan kampanye agresif untuk mempromosikan manfaat vaksin.

Di Kroasia, seorang penghuni panti jompo di Zagreb, ibu kota, akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin pada Ahad (27/12) pagi, menurut HRT TV. Pihak berwenang juga berencana untuk melibatkan selebriti dan tokoh masyarakat lainnya dalam kampanye pro-vaksinasi.

“Kami telah menunggu ini selama setahun sekarang,” ujar Perdana Menteri Rumania Florin Catu pada hari Sabtu (26/12) setelah vaksin pertama tiba di fasilitas penyimpanan yang dikelola militer.

Vaksinasi dimulai ketika kasus pertama dari varian virus corona baru yang telah menyebar di Inggris telah terdeteksi di Prancis dan Spanyol. Varian baru, yang menurut otoritas Inggris jauh lebih mudah ditularkan, telah menyebabkan negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan China memberlakukan pembatasan baru pada perjalanan bagi orang-orang dari Inggris.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement