Pakistan pada awal Desember 2020 menyetujui alokasi anggaran sebesar 150 juta dolar AS (sekitar 2,1 triliun) untuk membeli vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada kelompok warga rentan yang jumlahnya mencakup lima persen dari keseluruhan populasi. Pemerintah mengatakan pihaknya kemungkinan akan membeli vaksin tidak hanya dari satu perusahaan.
"Jika sektor swasta ingin mengimpor vaksin yang telah disetujui oleh negara-negara lain, mereka dapat melakukannya," kata Hussain.
Pakistan, negara berpenduduk 220 juta jiwa, masih menghadapi gelombang kedua penularan Covid-19. Otoritas setempat melaporkan 58 kematian baru sehingga total korban jiwa melewati angka 10 ribu jiwa. Sementara itu, pemerintah juga melaporkan 2.475 kasus positif baru sehingga total mencapai 479.715.
Pakistan turut berpartisipasi dalam uji klinis III untuk kandidat vaksin buatan CanSino Biologics yang diberi nama Ad5-nCoV. Vaksin itu dibuat oleh CanSino bersama Institut Kesehatan China. Perwakilan AJ Pharma, Hassan Abbas, pada Rabu mengatakan rekrutmen relawan untuk uji coba vaksin akan rampung dalam waktu 10 hari. AJ Pharma merupakan satu dari lima perusahaan yang telah mengajukan izin distribusi vaksin di Pakistan ke CanSino jika vaksin itu disetujui oleh pemerintah. Abbas menyebut, sejauh ini tidak ada efek samping yang serius dari uji klinis tahap III vaksin Covid19 buatan CanSino.
"Hasil sementara akan diumumkan empat atau lima hari setelah selesai proses rekrutmen, dan (laporan, red) ini juga akan melaporkan kemanjuran vaksin," kata Abbas.