Ahad 03 Jan 2021 09:12 WIB

Kilas 2020: Kembalinya Hagia Sophia Jadi Masjid

Presiden Erdogan mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid pada Juli 2020

Rep: Teguh Firmansyah/Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
 Muslim mengenakan masker dan menjaga jarak sosial shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia di distrik bersejarah Sultanahmet Istanbul, Turki, Jumat (31/7/2020).
Foto:

"24 Juli sangat penting bagi umat Muslim karena Masjid Hagia Sophia akan dibuka untuk beribadah kembali setelah 86 tahun,” kata Wakil kepala Yayasan Awqaf Afrika Selatan, Mickael Collier, dilansir dari Daily Sabah pada Jumat (24 Juli 2020).

Deutsche Welle Jerman (DW) juga mengatakan mimpi masa kecil Presiden Recep Tayyip Erdogan kini telah menjadi kenyataan.

Langkah Presiden Erdogan mengubah fungsi Hagia Sophia ini kemudian membuat marah komunitas Kristen. Namun, Erdogan tetap melanjutkan rencana itu meskipun ada protes dari AS dan Rusia, dan kecaman oleh Prancis dan Paus Francis.

Turki telah menolak kritik internasional sebagai pelanggaran kedaulatan dan intervensi dalam urusan dalam negeri. Mereka tetap memastikan bahwa wisatawan masih akan dapat mengunjungi masjid dan melihat mosaik.

Di tengah gempitanya penyambutan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah, para pemimpin gereja ortodoks di Yunani dan AS, memperingati 'hari berkabung' atas terlaksananya ibadah pertama di Hagia Sophia.

Di New York, Keuskupan Agung Yunani Ortodoks menyebutkan momen tersebut sebagai penyelewengan budaya dan spiritual dan pelanggaran terhadap semua standar kerukunan beragama untuk saling menghormati. Ia juga meminta umat untuk merayakan satu hari "berkabung"

Uskup Agung Elpidophoros of America mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence di Washington untuk membahas keprihatinan atas pengembalian fungsi Hagia Sophia tersebut.

Gereja-gereja di sekitar Yunani di saat yang sama "berkabung" pada hari Jumat ketika umat Muslim akan melaksanakan sholat di Hagia Sophia. Mereka mengadakan protes yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok agama.

"Apa yang terjadi di (Istanbul) hari ini bukan unjuk kekuatan, namun bukti kelemahan," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis

Dia mengatakan pembalikan fungsi tersebut tidak memiliki kekuatan untuk mengurangi cahaya dari monumen warisan global. 

"Terutama bagi kami, Kristen Ortodoks, Hagia Sophia hari ini ada di hati kami lebih dari sebelumnya. Di sinilah jantung kami berdetak," kata Mitsotakis.

Lonceng gereja di seluruh negeri berdering di tengah hari dengan bendera setengah tiang untuk memprotes perubahan Hagia Sophia. 

Kepala Gereja Yunani, Uskup Agung Ieronymos, menyebutnya sebagai ‘tindakan tidak suci’ yang mencemarkan bekas katedral Kekaisaran Bizantium tersebut.

BACA JUGA: Masjid-Masjid Jadi Gereja di Italia

sumber : Anadolu/Republika.co.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement