Rata-rata Nikkei Jepang mengakhir 2020 naik 66 persen dari level terendah tahun lalu pada Maret. Hal itu terjadi bahkan ketika ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut mengalami resesi yang dalam akibat pandemi.
"Kami melihat perbedaan besar antara keadaan ekonomi yang suram dan pasar saham yang membesar, karena investor memperkirakan skenario kasus terbaik di mana vaksin akan membantu mengatasi pandemi tahun ini," kata Izuru Kato, kepala ekonom di Totan Research yang berbasis di Tokyo.
Kato mengatakan hal-hal mungkin tidak secerah atau seoptimistis yang diyakini investor. "Tapi untuk saat ini, investor tidak punya pilihan selain mengikuti arus," ujarnya.
Perlambatan aktivitas bisnis Amerika Serikat (AS) pada Desember tidak banyak membantu menghentikan lonjakan ekuitas. Hal itu mendorong indeks S&P 500 naik lebih dari 16 persen tahun lalu.