Selasa 05 Jan 2021 13:39 WIB

Ilmuwan Oxford Ulas Efektivitas Vaksin Lawan Corona Afrika

Varian baru virus corona dari Afrika Selatan disebut lebih menular.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto:

Di sisi lain, Sir John memperingatkan bahwa umat manusia bisa terjebak dalam permainan "kejar-kejaran" saat varian baru meluas. Strain baru, bernama 501.V2, ditemukan tepat sebelum Natal 2020 di Inggris.

Varian baru tersebu dianggap tidak lebih mematikan dari Covid-19 yang diketahui saat ini. Kendati begitu, strain baru yang sangat menular ini bertanggung jawab atas lonjakan kasus corona pada gelombang kedua pandemi di Afrika Selatan, dengan satu juta kasus pekan lalu.

Profesor Lawrence Young, ahli onkologi molekuler di University of Warwick, menilai bahwa dua kasus galur baru corona tersebut hanyalah "puncak gunung es". Artinya, kasus itu hanyalah puncak gunung yang terlihat, sementara di bawahnya masih terdapat begitu banyak es sebagai dasarnya.

“Jika jenis ini menyebar cepat seperti yang ditunjukkan oleh data dari Afrika Selatan, maka saya kira beberapa kasus baru-baru ini mungkin hanya puncak gunung es, saya kira,” kata Young.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement