REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Luar Negeri Turki sambut baik kemungkinan berakhirnya krisis di negara-negara Teluk. Krisis ini dipicu memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Qatar.
"Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya menyelesaikan konflik yang terjadi sejak Juni 2017," kata Kementerian seperti dikutip Daily Sabah, Selasa (5/1).
Pernyataan ini disampaikan dalam rangka merespons pengumuman pencabutan embargo Arab Saudi terhadap Qatar. Arab Saudi kembali membuka perbatasan darat, laut dan udara mereka sebagai langkah pertama mengakhiri konflik.
"Upaya mediasi aktor-aktor internasional yang dipimpin Kuwait, untuk memastikan langkah-langkah ini ambil layak dipuji," kata Kementerian.
"Turki mengharapkan solusi permanan dan sanksi-sanksi yang lain juga dicabut," tambah Kementerian Luar Negeri Turki.
Dalam pernyataan ini juga disebutkan Turki akan terus mendukung semua upaya yang bertujuan untuk membawa solusi permanen dalam krisis ini. Sebelumnya kantor berita Kuwait News Agency melaporkan Arab Saudi membuka perbatasan darat, laut dan udara dengan Qatar.
Sejak Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mengembargo Qatar yang mereka tuduh mendukung terorisme. Kuwait menjadi penengah konflik yang mulai terjadi sejak pertengahan 2017 lalu.
BBC melaporkan langkah ini diumumkan sebelum pertemuan Dewan Kerja Sama Negara Teluk yang digelar di Arab Saudi pada Selasa (5/1) ini. Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan perjanjian untuk mencabut embargo akan ditandatangani.