Selasa 05 Jan 2021 14:50 WIB

Iran Lanjutkan Pengayaan Uranium Hingga 20 Persen

Langkah ini diduga diambil sebagai respons atas pembunuhan nuklir Iran.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran.  Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.
Foto:

Di Brussel, juru bicara Komisi Uni Eropa mengatakan bahwa langkah Iran tersebut, jika dikonfirmasi, akan menjadi penyimpangan yang cukup besar dari komitmen Iran. Pada 1 Januari, IAEA mengatakan Teheran telah memberi tahu pengawas nuklir PBB itu bahwa mereka berencana untuk melanjutkan pengayaan hingga 20 persen di situs Fordow, yang terkubur di dalam gunung.

"Proses injeksi gas ke sentrifugal telah dimulai beberapa jam yang lalu dan produk pertama gas uranium hexafluoride (UF6) akan tersedia dalam beberapa jam," kata Rabiei.

Iran sebelumnya telah melanggar batas kesepakatan 3,67 persen pada kemurnian yang dapat memperkaya uranium. Namun sejauh ini hanya naik menjadi 4,5 persen, jauh di bawah level 20 persen dan 90 persen yang merupakan tingkat senjata.

Badan intelijen AS dan IAEA yakin Iran memiliki rahasia, program senjata nuklir terkoordinasi yang dihentikan pada 2003. Meski demikian, Iran menyangkal pernah memilikinya.

Di Yerusalem, Netanyahu mengatakan keputusan pengayaan Iran dapat dijelaskan hanya sebagai upaya untuk terus melaksanakan niatnya untuk mengembangkan program nuklir militer. "Israel tidak akan mengizinkan Iran memproduksi senjata nuklir," kata pemerintah Israel.

Keputusan pengayaan Iran ini juga bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS pada hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump. Teheran mulai melanggar kesepakatan nuklir pada 2019 sebagai tanggapan penarikan Trump dari kesepakatan tersebut pada 2018.

Tujuan utama kesepakatan nuklir adalah untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan Iran untuk menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement