Pernyataan privasi di situs TraceTogether kemudian diperbarui pada hari yang sama untuk menyatakan bahwa KUHAP berlaku untuk semua data di bawah yurisdiksi Singapura.
Menurut pernyataan tersebut, data TraceTogether dapat digunakan dalam keadaan di mana keselamatan dan keamanan warga sedang atau telah terpengaruh.
"Kepolisian Singapura diberi wewenang di bawah KUHAP (CPC) untuk mendapatkan data apa pun, termasuk data TraceTogether, untuk penyelidikan kriminal," bunyi pernyataan tersebut.
Pada hari Selasa (5/1), Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, mengklarifikasi bahwa bukan hanya data TraceTogether yang digunakan dalam kasus investigasi kriminal yang serius.
Balakrishnan menambahkan bahwa sepengetahuannya, polisi sejauh ini hanya sekali mengakses data pelacakan kontak, dalam kasus investigasi pembunuhan.
"Setelah pandemi selesai dan tidak perlu lagi pelacakan kontak, kami dengan senang hati akan menghentikan program TraceTogether." tambahnya.
Pengumuman hari Senin itu memicu beberapa kontroversi di media sosial, dengan orang-orang mendesak penjelasan pemerintah. Beberapa pengguna juga memposting bahwa mereka sekarang telah menghapus aplikasi tersebut.