Drone Iran diketahui tidak dapat menembakkan rudal dari udara, tidak seperti drone AS atau China yang lebih canggih. Namun, bisa diisi dengan bahan peledak, seperti yang diperkirakan dalam serangan terhadap kilang minyak Saudi, untuk menjadi peluru kendali jarak jauh.
Rudal jelajah jarak terjauh Iran dapat menyerang lebih dari 1.500 mil dari perbatasan. Rudal Iran, mencapai hampir di mana saja di Teluk Persia. China, Rusia, dan Korea Utara telah memberi Iran teknologi dan amunisi, dan Iran telah memproduksi drone yang dikendalikan dari jarak jauh di dalam negeri.
Watling menekan, kemampuan Iran untuk menimbulkan kerusakan yang signifikan membuat biaya perang dengan Iran cukup parah. Terlebih lagi, Iran pun dapat menunjukan sisi kekuatan dengan cara yang tidak perlu terang-terangan.
Beberapa analis berpendapat bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mungkin dengan sengaja memerintahkan serangan simbolis tetapi relatif tidak berbahaya. Upaya ini untuk menunjukkan kepada warga Iran tanggapan yang kuat tanpa memprovokasi perang habis-habisan dengan Washington.
"Khamenei harus mengkalibrasi tanggapan tersebut sehingga cukup bagi Iran untuk tidak kehilangan muka, tetapi tidak terlalu banyak sehingga Iran kehilangan akal," kata sarjana Iran di Carnegie Endowment for International Peace, Karim Sadjadpour.