Pada Juni, perempuan tersebut tes antibodi Covid-19-nya positif. Sebulan kemudian, dokter mengeluarkan lagi sampel kulitnya.
Mengujinya adalah sebuah hal yang menantang, mengingat konsentrasi virus corona yang ada akan terlalu rendah untuk bisa dideteksi oleh kit polymerase chain reaction (PCR) biasa.
Sebagai alternatif, tim peneliti Italia memakai metode lainnya yang dikenal sebagai RNA FISH. Caranya ialah dengan melepaskan molekul fluorescent yang bisa menempel secara spesifik kepada gen virus corona dan cukup sensitif untuk mendeteksi keberadaan satu salinan virus.
Begitu mengintipnya dengan mikroskop, peneliti melihat adanya pertanda yang "jernih dan kuat" akan keberadaan virus. Untuk memastikan temuannya, mereka memaparkan jaringan kulit itu dengan pewarna kimia yang berubah warna saat terkena protein unik yang membentuk inti SARS-CoV-2. Hasilnya lagi-lagi positif.