Varian yang mudah sekali menular itu juga meningkatkan persentase populasi yang harus divaksin agar dapat mencapai kekebalan kelompok pelindung guna mengendalikan pandemi.
"Tingginya penularan varian B.1.1.7 memaksa implementasi strategi kesehatan publik yang teliti untuk mengurangi penularan sekaligus mengurangi potensi dampak B.1.1.7, memakan waktu kritis untuk meningkatkan cakupan vaksinasi," tulis pejabat kesehatan AS.
Varian itu, yang meliputi sejumlah perubahan genetik, membuat virus lebih dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Perubahan itu tidak diyakini bisa menyebabkan penyakit lebih parah, tetapi tingkat transmisi yang lebih tinggi akan berarti lebih banyak kasus dan lebih banyak kematian.