Ditanya tentang klaim Israel, Vallance mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa dari hari ke 10 setelah vaksinasi hingga 21 hari dan seterusnya, ada peningkatan jauh, lebih seperti 89 persen. Meskipun ia mengakui, ketika operasional langsung dilakukan kepada khalayak, banyak hal baik seperti saat di uji klinis tidak terjadi.
"Mungkin tidak akan setinggi itu dalam praktiknya, tapi menurut saya tidak akan serendah angka yang baru saja disodorkan," jelas dia.
Sejauh ini, berdasarkan data, Israel menjadi negara dengan program vaksinasi yang paling luas dibanding wilayah manapun. Perbandingannya sekitar satu dari lima penduduknya.
Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi, London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan bahwa laporan penelitian dari Israel "tidak cukup untuk memberikan bukti" bahwa strategi vaksin Inggris saat ini adalah keliru.