Beberapa negara menyampaikan mereka dapat mengatasi dampak keterlambatan itu. Norwegia, misalnya, memiliki persediaan darurat dan pemerintah akan meneruskan program vaksinasinya sesuai jadwal, kata otoritas kesehatan setempat.
Otoritas di Bulgaria dan Polandia mengatakan Pffizer berjanji akan mengganti dosis vaksin Covid-19 yang dikurangi minggu ini.
Namun, Serum Institute di Denmark mengatakan berkurangnya dosis vaksin yang diterima sampai 50 persen pada minggu ini dapat menyebabkan turunnya persediaan vaksin sampai 10 persen pada kuartal I 2021.
Petinggi badan kesehatan beberapa negara mengatakan pengurangan itu juga akan menghambat program vaksinasi massal. Italia pada Rabu (20/1) mengancam Pfizer pihaknya akan menempuh jalur hukum atas pengurangan itu.
Sementara itu, seorang pejabat senior di Hungaria mendesak Uni Eropa untuk memastikan pengiriman vaksin Covid-19 dari Pfizer dan produsen lainnya tetap berlangsung sesuai jadwal. Hungaria belum lama ini memberi izin pakai darurat untuk vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Sputnik V, vaksin Covid-19 buatan Gamaleya Institute Rusia.
"Kami akan senang jika Komisi (Eropa) dapat bergerak cepat saat mengetahui Pfizer dan produsen vaksin lainnya akan mengubah jadwal pengiriman," kata Kepala Staf Kepresidenan Hungaria, Gergely Gulyas.
Kendala yang sama juga dihadapi oleh Kanada dan Swiss. Swiss hanya menerima 1.000 dosis vaksin Covid-19 dari Pfizer minggu ini, tidak sampai separuh dari total kuota yang disepakati di awal sebanyak 3.000 dosis vaksin.