REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Prajurit Uganda yang bergabung dengan pasukan misi perdamaian di Somalia mengakui bahwa mereka berhasil menewaskan 189 orang gerilyawan al-Shabaab dalam sebuah serangan di salah satu kamp mereka. Demikian keterangan tentara Uganda, Sabtu (23/1).
Para prajurit itu adalah bagian dari misi perdamaian Uni Afrika di Somalia yang bertujuan untuk mendukung pemerintah pusat negara itu dan menghentikan upaya al-Shabaab menumbangkan pemerintahan.
Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) menyebut dalam sebuah pernyataan bahwa prajurit mereka pada Jumat (22/1) telah mengepung tempat persembunyian al-Shabaab di desa Sigaale, Adimole, dan Kayitoy, yang jaraknya hanya sekitar 100 kilometer arah barat daya Ibu Kota Mogadishu.
"(Penyergapan itu) [...] memastikan bahwa pasukan melakukan tindakan terhadap 189 kombatan yang terkait Alqaidah serta menghancurkan sejumlah perlengkapan militer dan barang-barang yang digunakan dalam penyerangan teroris," kata UPDF.
Hingga berita ini disiarkan, belum ada komentar dari pihak al-Shabaab. Kelompok al-Shabaab, yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Somalia dan menerapkan hukum Islam atas penafsiran mereka, menguasai sebagian besar wilayah Somalia hingga 2011--hingga akhirnya diusir keluar dari ibu kota oleh pasukan Uni Afrika.
Meskipun kehilangan wilayahnya, al-Shabaab masih melancarkan serangan bersenjata dan bom, dan seringkali mengklaim jumlah korban yang tidak sama dengan laporan dari pemerintah.