REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) baru saja menyetujui pengerahan pasukan siaga untuk memulihkan perdamaian di Mozambik Rabu kemarin. Rencananya, pasukan tersebut akan dikerahkan untuk mendukung Mozambik dalam memerangi terorisme dan tindakan kekerasan ekstremisme di provinsi paling utara Cabo Delgado.
Dikutip dari Anadolu Agency pada Kamis (24/6), hingga kini sekitar 70 ribu orang dilaporkan telah melarikan diri dari konflik di kota Palma, Mozambik, sejak 24 Maret silam. Menurut PBB awal bulan ini, jumlah total pengungsi di Cabo Delgado menjadi hampir 800 ribu.
Untuk lebih menguranginya, KTT luar biasa para kepala negara dan pemerintahan SADC diadakan di Pusat Konferensi Internasional Joaquim Chissano di ibu kota Maputo. Dalam pelaksanaannya, KTT itu mendesak negara-negara anggota untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan kepada penduduk yang terkena dampak serangan teroris di Cabo Delgado, termasuk para pengungsi internal.
Kelompok teroris lokal, al-Shabaab, hingga kini masih mendatangkan ancaman di Mozambik utara sejak akhir 2017. Dalam setiap aksinya, korban tewas mencapai ratusan orang, selain itu aksinya telah menggusur komunitas dan merebut kota-kota.