Selasa 26 Jan 2021 12:22 WIB

Terapkan Lockdown, Belanda Rusuh

Polisi Belanda menangkap 70 orang dalam kerusuhan pada Senin (25/1) malam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstrasi anti-lockdown rusuh di Belanda.
Foto:

Perdana Menteri Mark Rutte mengecam kerusuhan yang ia sebut 'kekerasan pidana' di malam sebelumnya. Polisi Belanda mengatakan, kerusuhan pada Ahad (24/1) lalu menjadi kerusuhan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Belanda menerapkan jam malam pertama mereka sejak Perang Dunia II. Kebijakan tersebut diterapkan usai Institut Kesehatan nasional (RIVM) memperingatkan gelombang baru wabah virus corona yang disebabkan varian baru yang berasal dari Inggris. Walaupun, jumlah kasus infeksi dalam beberapa pekan terakhir mulai menurun.

Pada Senin (25/1) Belanda melaporkan 4.129 kasus baru, terendah sejak Desember lalu. Pelanggar jam malam yang diberlakukan mulai pukul 20.00 hingga 04.30 pagi dengan denda 95 euro. Jam malam ini akan berakhir pada 10 Februari mendatang.

Orang yang harus pergi bekerja, menghadiri pemakaman, dan membawa anjingnya jalan-jalan mendapat pengecualian dengan syarat menunjukkan sebuah surat resmi. Belanda menerapkan peraturan pembatasan sosial terketat mereka. Sejak Oktober, negara Eropa itu menutup restoran dan bar sementara sekolah dan toko nonesensial baru ditutup pada Desember.

Foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan perusuh menjarah toko-toko di Den Bosch. Seorang fotografer di Haarlem terkena lemparan batu bata dari pengunjuk rasa yang marah. Kepala Serikat Polisi Koen Simmers mengatakan pada stasiun televisi NOS, polisi harus bersiap bila kerusuhan berlanjut.

"Saya harap, ini hanya terjadi satu kali tapi saya khawatir ini pertanda untuk beberapa hari dan pekan mendatang," kata Simmers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement