Suga membela langkah tersebut, mengatakan bahwa itu membantu menciptakan 460.000 pekerjaan. Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Jepang ingin memutuskan apa yang harus dilakukan secepatnya, dengan tetap memantau situasi terkait infeksi virus corona jenis baru.
Partai oposisi telah menyerukan untuk mengeluarkan enam triliun yen dari anggaran tambahan dan mengarahkan uang itu untuk kebutuhan medis yang dinilai lebih penting. Namun, permintaan ini ditolak oleh Suga.
Persetujuan anggaran oleh Majelis Rendah, yang diharapkan pada hari Selasa nanti, akan mengamankan pengesahannya karena Upper House (Majelis Tinggi) tidak memiliki kekuatan hukum untuk menolak Rancangan Undang-undang (RUU) anggaran yang disahkan di Majelis Rendah.
Meski demikian, setiap revisi RUU anggaran akan menjadi kemunduran bagi Suga. Sebelumnya, ia juga menghadapi penurunan peringkat dari publik dalam jajak pendapat karena tindakannya dalam penanganan pandemi.
Biaya yang sangat besar untuk menangani pandemi COVID-19 menambah utang publik Jepang yang sudah sangat besar. Dilaporkan, jumlah utang mencapai dua kali lipat dari 5 triliun dolar AS.