Sabtu 30 Jan 2021 02:46 WIB

Kasus Islamofobia Meningkat Signifikan di Prancis

Hal itu terjadi di tengah anggapan adanya sentimen anti-Muslim oleh pemerintahan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia
Foto:

Tahun lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi gelombang kritik karena menyebut Islam berada dalam krisis. Pernyataan itu terlontar saat dia menghadiri upacara peringatan Samuel Paty, seorang guru di Paris yang dipenggal oleh muridnya pada 16 Oktober tahun lalu. Pemenggalan itu terjadi setelah Paty menunjukkan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar kelas kebebasan berbicara.

Sikap dan pernyataan Macron dianggap menggelorakan sentimen anti-Islam. Demonstrasi dan seruan boikot terhadap produk Prancis menggema di beberapa negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Prancis telah memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) anti-separatisme. RUU bakal membuat batasan pada komunitas Muslim. Melalui RUU tersebut, Prancis hendak mengontrol keuangan asosiasi dan LSM milik atau dikelola oleh komunitas Muslim.

Prancis merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di Eropa. Ia memiliki 6 juta penduduk Muslim, kebanyakan berasal dari Afrika Utara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement