Israel sejauh ini menjadi pihak yang mendapat perjanjian jatah vaksin paling besar dengan Pfizer dan Moderna.
Berdasarkan data Kemenkes Israel, sepertiga penduduknya atau sekitar 9,3 juta orang telah divaksinasi. Bahkan, 1,7 juta orang lainnya telah mendapat dosis kedua.
Bergeser ke Palestina, Otoritas setempat telah mencoba untuk mendapatkan vaksin melalui program WHO, Covax. Tetapi, program tersebut masih lambat dalam pelaksanaannya.
Sengketa tersebut mencerminkan ketidaksetaraan global dalam akses ke vaksin. Utamanya, karena negara-negara kaya menyedot sebagian besar dosis, dan membuat negara-negara yang lebih miskin semakin tertinggal dalam memerangi kesehatan publik dan efek ekonomi dari pandemi.