Rabu 03 Feb 2021 15:10 WIB

Bantuan IMF ke Myanmar tidak Bisa Ditarik Kembali

IMF mentransfer 350 juta dolar AS ke Myanmar untuk bantuan Covid-19 sebelum kudeta

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS
Foto:

Dalam pernyataannya 13 Januari lalu, IMF mengatakan paket bantuan 350 juta dolar AS 'sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan neraca pengeluaran yang meningkat karena pandemi Covid-19'. "Terutama langkah-langkah pemulihan pemerintah demi memastikan stabilitas finansial dan makroekonomi sambil membantu kelompok dan sektor yang rentan," kata IMF.

Tidak seperti program pendanaan IMF lainnya diberikan sedikit demi sedikit hingga pemerintah memenuhi target perubahan kebijakan yang telah disepakati sebelumnya. Paket bantuan darurat Covid-19 disalurkan dengan cepat dan seringkali sekaligus.

"Ini bukan program yang dinegosiasikan, tidak ada prasyarat dan tidak ada peninjauan di masa depan di mana cairnya bantuan tergantung dengan hasil tinjauan tersebut," kata mantan ekonom IMF dan pejabat Kementerian Keuangan AS, Stephanie Segal.  

"Saya tidak tahu ada peristiwa sebelumnya di mana uang yang sudah disetujui dewan IMF ditarik kembali," kata Segal.

Sejak awal pandemi Covid-19 IMF sudah menyalurkan bantuan ke 80 negara. Dua orang sumber mengatakan IMF menyayangkan pencarian bantuan ke Myanmar. Kasus Myanmar menunjukkan tingginya resiko pencairan cepat karena pemerintah dapat memutuskan sendiri kegunaan dana bantuan tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement