Kamis 11 Feb 2021 05:00 WIB

Tanggapi Blinken, Netanyahu: Golan akan Tetap Milik Israel

Menlu AS yang baru Antony Blinken enggan mengakui Golan milik Israel.

Menlu AS Antony Blinken.
Foto:

Pemimpin New Hope, Gideon Sa'ar membuat cicitan mengenai Israel. Menurutnya Golan adalah bagian dari Israel.  “Golan akan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Israel,” tulis Sa'ar. “Pemerintah yang saya pimpin akan memperkuat dan menumbuhkan pemukiman kami di Dataran Tinggi Golan.”

Partai Keagamaan Zionis yang dipimpin oleh MK Bezalel Smotrich menggunakan pernyataan Blinken sebagai kesempatan untuk menyerang New Hope dan Yamina karena tidak secara tegas mendukung Netanyahu.

“Siapa pun yang berpikir bahwa mereka dapat mengesampingkan nilai-nilai mereka, bahkan dengan bergabung dengan pemerintah sayap kiri akan mendapati dirinya berjuang tidak hanya untuk pengakuan Dataran Tinggi Golan, tetapi juga kota-kota yang dievakuasi," kata partai itu.

Nuklir Iran

Sementara itu dalam wawancara yang sama, Blinken mengulangi komentar sebelumnya bahwa AS siap kembali ke meja perundingan jika Iran mau mengurangi pengayaan nuklirnya sesuai kesepakatan 2015. 

"Jika Iran kembali mematuhi kewajiban tersebut dalam perjanjian nuklir, kami akan melakukan hal yang sama, dan kemudian kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mencoba dan membangun perjanjian lebih lama dan lebih kuat."

Blinken mengkritik keputusan pemerintahan Trump untuk meninggalkan kesepakatan dengan Iran pada 2018.

Ia juga menyinggung soal Palestina.  Blinken mengakui, resolusi akhir antara Israel dan Palestina dan pembentukan negara Palestina tidak akan segera terjadi. Namun pemerintahan Biden akan mencoba memastikan, tidak ada pihak yang mengambil tindakan sepihak untuk membuat perdamaian lebih sulit.

“Mudah-mudahan, kita akan melihat kedua pihak mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di mana negosiasi yang sebenarnya dapat dilakukan,” katanya.

Apakah dia menganggap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Blinken menjawab: "Iya. Dan, yang lebih penting, kami melakukannya. ”

PLO menolak pernyataan Blinken mengenai Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Bagaimanapun Palestina tetap menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement