Kamis 11 Feb 2021 11:10 WIB

35 Pekerja Hilang, Tim Pencari Himalaya Gunakan Drone

Banjir bandang menyapu lembah pegunungan Himalaya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Foto yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad yang sedang dibangun di Tapovan, negara bagian utara Uttarakhand, India, Selasa, 9 Februari 2021. Ratusan pekerja penyelamat sedang menjelajahi jurang dan lembah yang dipenuhi kotoran di utara India pada Selasa mencari korban selamat setelah bagian dari gletser Himalaya terputus, menimbulkan banjir dahsyat yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan 165 hilang.
Foto:

Di pintu masuk terowongan Tapovan, kerabat yang cemas menunggu di tengah hujan lebat, merasa putus asa untuk mengetahui kabar dari pencarian. “Kami tidak tahu harus berbuat apa lagi,” kata Deepa Chauhan, saudara perempuan dari Patminder Bisht, seorang supervisor di antara para pekerja di lokasi tersebut.

Sejauh ini, laporan polisi, menyatakan 32 jenazah telah diambil dari lereng gunung Himalaya atau ditarik keluar dari sungai Dhauliganga lebih jauh ke hilir.

Di tempat lain di lembah, helikopter menjatuhkan parsel makanan. Penduduk desa memasang kawat pengantar di seberang sungai untuk mengirimkan pasokan ke beberapa dari 13 desa pegunungan yang terputus akibat bencana.

Sebuah tim ilmuwan telah mencapai situs gletser untuk menentukan asal-usul pemicu bencana. Banyak yang menduga, kondisi tersebut akibat pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga air di pegunungan yang sensitif secara ekologis.

Banjir bandang pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh gletser yang pecah dan menabrak sungai. Namun, beberapa ilmuwan sekarang mengatakan itu lebih mungkin disebabkan oleh longsoran salju.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement