Selasa 16 Feb 2021 12:09 WIB

Qatar Dorong AS Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

Iran dan Qatar melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Kepresidenan Iran menunjukkan Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama pertemuan kabinet di Teheran, Iran, 3 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/IRAN'S PRESIDENTIAL OFFICE
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Kepresidenan Iran menunjukkan Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama pertemuan kabinet di Teheran, Iran, 3 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Iran dan Qatar melakukan pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA). Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memimpin delegasi Qatar yang bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, Senin (15/2) waktu setempat.

Rouhani mengatakan, Iran dan Qatar membahas kesepakatan JCPOA yang secara sepihak ditinggalkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018 dan menjatuhkan sanksi keras pada Teheran. Rouhani menyerukan agar Iran dan Qatar terus memperkuat hubungan. Hal ini meletakkan dasar bagi Doha untuk bertindak sebagai mediator antara Iran dan rival Arab di kawasan.

Baca Juga

Menurut Rouhani, kampanye "tekanan maksimum" AS yang diusung mantan presiden Trump telah gagal. Pemerintahan Presiden Joe Biden sejauh ini bersikeras agar Iran kembali mematuhi komitmen sesuai kesepakatan JCPOA.

Iran akan memenuhi komitmen tersebut jika AS mencabut sanksi ekonomi terhadap Teheran. Rouhani mengatakan, AS tidak memiliki jalan lain selain kembali bergabung dengan kesepakatan JCPOA.

"Begitu AS mencabut sanksi ilegalnya dan kembali ke hukum, Iran akan segera kembali ke semua komitmennya berdasarkan kesepakatan," kata Rouhani, dilansir Aljazirah, Selasa (16/2).

Iran secara bertahap telah mengurangi komitmennya setahun setelah Trump menarik AS dari kesepakatan JCPOA. Iran akan membatasi inspeksi nuklir internasional mulai 21 Februari sesuai undang-undang parlemen jika dianggap masih tidak mematuhi komitmen JCPOA.

Menteri Luar Negeri Qatar Al Thani terus menganjurkan agar AS segera kembali ke kesepakatan nuklir. Qatar telah berupaya mengurangi ketegangan di kawasan itu dengan mengadvokasi AS agar kembali ke kesepakatan nuklir.

"Kami berharap, dengan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir secepat mungkin, tantangan dan sanksi dapat diringankan dalam kerangka kesepakatan dan Qatar tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mewujudkannya," kata Al Thani.

Beberapa negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk musuh bebuyutan Iran, Arab Saudi, telah mencabut blokade darat, laut, dan udara Qatar pada awal Januari. Qatar mengatakan, pencabutan blokade tersebut tidak akan memengaruhi hubungannya dengan Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement