Rabu 17 Feb 2021 00:25 WIB

Afrika Selatan Sangat Nantikan Kedatangan Vaksin Covid-19

Afrika Selatan menantikan kedatangan vaksin Johnson & Johnson yang pertama.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Afrika Selatan menantikan kedatangan vaksin Johnson & Johnson yang pertama (Foto: ilustrasi)
Foto:

Pejabat kesehatan justru memutuskan untuk beralih ke vaksin Johnson & Johnson, yang menurut tes lebih aman dan efektif terhadap varian disana. Vaksin sekali pakai juga dianggap lebih mudah diterapkan.

“Peralihan tersebut telah menguatkan para skeptis, yang mengatakan vaksin memiliki masalah,” kata Umunnakwe tentang mereka yang menuduh bahwa perusahaan farmasi besar menggunakan orang Afrika sebagai kelinci percobaan.

“Saya memberi tahu orang-orang bahwa perubahan itu menunjukkan bahwa keputusan dibuat secara transparan, bahwa itu didorong oleh sains. Itu adalah bukti bahwa kami menempatkan publik sebagai prioritas pertama,” katanya lagi.

Afrika Selatan telah membeli 9 juta dosis vaksin Johnson & Johnson dan 80.000 diantaranya akan dikirimkan pekan ini, kata presiden. Badan pengawas Afrika Selatan juga telah menyetujui pengambilan tester J&J untuk tujuan pengujian.

“Sampai vaksin itu mendapat persetujuan penuh, itu akan diberikan sebagai bagian dari "studi yang diimplementasikan," kata para pejabat.

Pekerja medis di Ndlovu Care Group, berlokasi di kota kecil Elandsdoorn di provinsi Limpopo, 200 kilometer (124 mil) utara Johannesburg, telah melihat seberapa mematikannya virus Covid-19. Mereka bahkan harus memperluas laboratorium untuk memperbanyak tes PCR.

Salah satu pekerja medis, Masango, 56, mengatakan telah menguji lebih banyak orang daripada yang bisa dia hitung. “Yang paling membuat saya depresi adalah ketika saya harus memberi tahu seseorang bahwa mereka positif,” katanya.

“Mereka sangat ketakutan, kakek-nenek mati. Bagaimana anak-anak mereka mendapatkan makanan?” ujarnya depresi.

Kedatangan vaksin membuatnya sangat bersemangat. Dia mengatakan tidak sabar menantikannya. Bukan hanya para tenaga medis, sebagian besar orang Afrika Selatan juga berharap mendapatkan vaksinasi. 67 persen orang dewasa yang mengatakan mereka pasti atau mungkin akan mengambil vaksin, menurut survei oleh Universitas Johannesburg dan Dewan Penelitian Ilmu Pengetahuan Manusia.

Dr. Rebone Maboa, yang menjalankan studi tentang vaksin J&J di pusat Ndlovu, sangat senang mendengar bahwa vaksin itu akan digunakan di Afrika Selatan. Dokter berusia 42 tahun itu mengatakan 602 orang di komunitas berpartisipasi dalam tes dan setengahnya disuntik dengan vaksin J&J pada November. Dia juga mengatakan pemulihannya baru-baru ini dari COVID-19 membuatnya menjadi pendukung yang lebih kuat untuk mendapatkan vaksinasi.

“Kurangnya pengetahuan membuat orang jauh lebih cemas. Mereka yang mendapatkan vaksin akan menjadi panutan, duta vaksin yang akan menyemangati orang lain,” kata Maboa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement