Tentara mengambil alih kekuasaan setelah komisi pemilihan menolak tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November yang dimenangi oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, memicu kemarahan dari negara-negara Barat serta protes lokal.
Lebih banyak demonstrasi direncanakan pada Kamis - termasuk oleh kelompok mahasiswa dan pekerja dari berbagai kelompok etnis di negara yang beragam dengan lebih dari 53 juta orang itu.
Para penentang kudeta sangat skeptis terhadap janji junta untuk menyerahkan kekuasaan setelah pemilu baru yang tanggalnya belum ditentukan.
Peraih Nobel Perdamaian Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta, sekarang menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan secara ilegal mengimpor enam radio walkie talkie. Kehadirannya di pengadilan telah ditetapkan pada 1 Maret.
Suu Kyi, 75, menghabiskan hampir 15 tahun di bawah tahanan rumah karena upayanya membawa demokrasi.
Tentara mengatakan bahwa seorang polisi tewas karena luka-luka yang dideritanya. Seorang pengunjuk rasa yang ditembak di kepala saat protes di ibu kota Naypyitaw ditahan dengan bantuan peranti medis untuk sintas, tetapi para dokter mengatakan dia diperkirakan tidak akan selamat.